He he sebetulnya niat awalnya cuma mau pamer beberapa foto narsisan di Savanna Bromo ini. Saking isengnya dan semangat jadi saya berpose sendiri dan foto sendiri pakai self-timer kamera, kapan lagi ada di savanna yang keren begini. Biasanya sih gak sampai niat narsis begini, sekali-sekali lah fotografer narsisan.
Heran juga kok banyak yang berkunjung ke savanna ini cuma sebentar saja, ada yang cuma turun jip liat-liat di parkiran abis itu pergi. Yang agak mending selain liat-liat, juga berfoto bersama dulu baru pergi. Ada sih yang niat foto-fotoan strobisan, levitasi dll; tapi ya cuma sebentar saja. Paling lama yang sempat naik kuda dulu sedikit keliling atau ke atas …
Hayoo kalau ke savanna atau tempat lain kita nikmati keindahan alamnya, tenang-tenang saja tidak usah keburu-buru menuju tujuan berikut … Rugi lho kalau cuma tengak-tenguk sebentar gitu. Keindahan alam itu sesuatu yang tidak pernah sama dari hari-ke hari, dari waktu ke waktu; sayang sekali kalau berlibur dan tidak menikmatinya.
Eh tapi saya juga cuma beberapa jam saja di savanna ini, sebelum tengah hari sudah kembali ke Cemoro Lawang, soalnya kasihan juga sama Mas Patel yang nungguin di mobil. Juga menurut ibu dan bapak warung, mereka kalau hari biasa hanya sampai tengah hari saja. Hari Sabtu dan Minggu baru mereka berjualan sampai sore.
Ah … padahal kata mereka pemandangan sore hari menjelang matahari terbit disini bahkan lebih indah lagi. Wah jadi banyak kan rencana kembalinya… Musti datang pagi-pagi puncak kemarau untuk lihat savanna jadi padang salju (seperti Oro-oro Ombo di Semeru), tambah lagi dengan sore jelang sunrise.
Nah tengah malam tadi ternyata saudara sepupu saya, Freddy, yang pernah bersama ke Semeru dulu mendadak mengirimkan 4 foto perjalanan kami dulu (Saya, Rio dan Freddy). Dan saya berharap semoga lebih banyak lagi yang bisa ketemu atau terselamatkan.
Jangan kaget apalagi sampai iri dengan penampilan saya yang keren banget saat masih muda belia ya …. Itu jelas-jelas belia, masih SMA rasanya sih, yang pasti sebelum kuliah .. Kelas berapa ya? Pasti membutuhkan penerawangan khusus, sungguh saya lupa.
Mari lanjutkan cerita ……… (bersambung)
mantabz
Terimakasih Mas Setiawan ..