Ini merupakan gabungan berbagai clip yang direkam sejak beristirahat makan pagi di tepian pantai Ciparahu – Bayah, dilanjut dengan perjalanan ke Muara Binuangeun, melihat Tempat Pelelangan Ikan disana dan melihat perahu-perahu yang bersandar di Muara. Kemudian perjalanan pulang kembali ke Malingping, dan Pandeglang lewat jalur Saketi. Makan sore di Pandeglang, menikmati duren jatohan sampai kemacetan di tol.
Cukup terkejut juga saat di TPI ternyata biasa saja ikan hiu (yang saat disana kebanyakan kecil-kecil) di perdagangkan sebagai komoditi biasa, sementara sudah cukup banyak yang membuat petisi terhadap produk-produk hiu yang diambil siripnya saja – yang saya tandatangani juga. Jadi makin nyata bahwa realita ekonomi dan idealisme perlindungan alam sering berjalan tak seiring.
Tercatat oleh saya ada 191 clip yang membentuk keseluruhan alur cerita, sebagian besar berupa Motion Snapshot @60fps berkualitas Full HD dan beberapa slow motion @400fps yang kualitasnya lebih rendah, semua masih dalam proses belajar jadi harap maklum kalau belum sinkron.
saya suka lagunya ACS pak Iksa, juga “Ruang Rindu” – Letto, dah lama gak denger hehe kalau saya sih setuju2 aja itu hiu jadi komoditi karena kalau dibiarkan di laut lepas, bisa memangsa manusia hehehe btw itu kebun durennya dekat warung Padangnya ya? slow motion makan durennya aduhaiiii pasti enak banget ya xixixi
He he durennya pas udah gak jauh dari kota …banyak yg jualan sih