Catatan Dari Pemakaian Bolt 4G LTE Mobile Internet Selama 20 Hari

Tulisan ini sebagai kelanjutan artikel terdahulu saat membeli modem mobile internet Bolt 4G LTE (bisa lihat disini), dan hanya bersifat melengkapi pengalaman menggunakan selama 20 hari ini.

Bagi seorang pengguna dan blogger yang bersifat mobile, dan sejak awal memang diniatkan untuk digunakan di jalan saat sedang berkeliling seputar Jabotabek maka beberapa hal ini yang saya perhatikan: koneksi internet dan kecepatannya, daya tahan baterai, kemudahan dibawa dan hal fisik lainnya. Mari coba kita bahas singkat saja.

Koneksi Mobile Internet

Sebenarnya dari Bolt sudah menyediakan peta jaringan yang tercover oleh layanannya, ada di artikel sebelumnya. Bisa klik disini juga. Nah bila tidak ingin kecewa maka saat ini lihat baik-baik peta tersebut, dan bila cukup banyak lokasi yang sering kita kunjungi tercover oleh layanan Bolt, rasanya cukup memadailah untuk digunakan. Namun demikian namanya juga sinyal, kadang kala di area yang tak terlayani tapi oleh satu dan lain sebab bisa ada sinyal tertangkap. Bisa juga sebaliknya. Kecepatan yang pernah dialami sesuai pada artikel sebelum ini.

Beberapa kendala yang dijumpai: lokasi gedung tinggi dan hal ini sudah diingatkan oleh pihak CS Bolt saat membeli; lokasi gedung/bangunan yang masif menghalangi sinyal, beberapa kali masuk rumah makan atau gedung biasa namun sinyal Bolt rupanya terhalang oleh struktur bangunan yang ada, baru saat keluar gedung aktif kembali.

Umumnya bila keadaan tidak ada sinyal internet akan ditandai dengan warna merah berkedip-kedip pada lampu indikator kanan. Bila akan berada cukup lama disana maka saya matikan dulu perangkat modem-router ini untuk menghemat baterai. Kadang-kadang bila dinyalakan lagi mendadak mau tersambung, maka mujurlah saya sebagai pengguna. [Saat tersambung dengan sinyal provider, maka modem akan berkedip-kedip biru lampu paling kanannya. Lampu tengah berkedip-kedip biru sebagai tanda wifi sudah hidup, siap untuk digunakan – dan tetap ada baik ada sinyal internet ataupun tidak.]

Modem router Bolt didesain untuk digunakan sampai 8 gadget, namun demikian belum pernah saya coba sampai sebanyak itu. Paling banyak hanya sampai 4 gadget dalam perjalanan mobile dan berlangsung lancar saja. Apalagi bila hanya sendiri dan digunakan pada 2 gadget pasti lebih lancar.

Daya Tahan Baterai

Selama ini saya belum pernah menggunakan modem Bolt ini sampai lama sekali, terpanjang adalah sekitar 6 jam sekaligus. Tapi umumnya kurang dari itu. Dan selama ini meskipun sudah menyala merah lampu indikator baterai namun modem masih berfungsi dengan baik. Tapi ini kan memang masih baru, sudah sewajarnya tahan lama.

Masalah utamanya adalah panas yang dikeluarkan bila digunakan dalam waktu lama, oleh sebab itu biasanya saya masukkan dalam tas selempang  kecil bersama power bank, charger-charger dan kamera travel saya. Dengan demikian saya tidak perlu kena panas yang keluar akibat pemakaian. Toh modem-router ini memiliki daya jangkau yang lumayan, sekitar kita beraktivitas dalam ruangan kiranya masih terjangkau.

Kemudahan Lain

Karena ukuran yang relatif kecil termasuk chargernya juga, maka unit Bolt mudah dibawa-bawa seperti disebutkan di atas. Apalagi buat jaman sekarang dimana pengguna sudah terbiasa membawa beberapa gadget, pasti akan dimudahkan.

Cuma mungkin tombol on-off unit modem ini bisa tertekan dengan mudah dan menyala sendiri bila kita taruh bersama dengan beberapa barang yang mungkin menekan tombol tersebut. Hal ini pernah saya alami saat memotret dan memasukkan unit modem dalam keadaan mati, tetapi karena tersentuh oleh alat lain dalam backpack maka unit jadi hidup sendiri. Tapi ini tak masalah asal kita hati-hati sebagai penggunanya.

Untuk panel webnya saya belum pernah buka sendiri di rumah.

Berkumpul Di Pulau Tidung

Catatan Dari Pemakaian Bolt 4G LTE Mobile Internet Selama 20 Hari

Kala Dalam Kabin Pesawat Tidak Aman Lagi

Beli Dan Uji Coba Mobile Wifi Dengan BOLT 4G LTE (dengan update pemakaian)

Hat Yai – Penerbangan Perdana Air Asia rute Kuala Lumpur – Hat Yai

Shanghai: Hari ke-1, orientasi wilayah