Mobile, Perjalanan

Menuju Kaki Semeru .. Kisah Pertama Hari Kedua

Perjalanan menuju Malang dengan Gajayana di malam hari berlangsung dengan mulus. Apalagi lintas selatan sangat memanjakan telinga kita. Saya tidur saat melewati Yogya, Solo dan Madiun .. Lumayan kan bisa istirahat.

Nah setelah melalui Madiun rupanya kereta banyak berhenti di stasiun-stasiun kecil. Rupanya ini kereta mudik buat orang berasal dari kota-kota itu .. Yang saya ingat ada Blitar, Wlingi ..

Sampai di Malang tepat waktu, dan jemputan sudah menanti. Oh iya rekan-rekan yang berangkat lebih dahulu dengan Kereta Majapahit sudah sampai lebih dahulu, meski terlambat sekitar 1.5 jam.

Keluar stasiun, perut yang kelaparan karena tidak makan di kereta semalaman, disambut dengan Nasi Krengsengan termasuk tempe dan sambel yang mantap sekali. [Silahkan mampir di gerobak yang ada di samping kanan stasiun.]

Juga sudah menanti adalah Mas Monggang yang menyediakan kendaraan penjemput kami, yakni Jip Toyota Hardtop. Kendaraan khas untuk berkelana di Bromo, Semeru dan seputarnya. Jip putih dengan Mas Patel sebagai pengemudinya jadi kendaraan kami selama beberapa hari kedepan.

Ransel-ransel kami dimuat di atas atap dan ditutup dengan terpal agar bagian belakang yang terisi kami berempat tidak penuh sesak. Dan nyatanya masih cukup lega kami berempat duduk di belakang.

Jip segera melaju keluar kota malang, melewati Tumpang. Tempat ramai terakhir. [Sejak dulu saat masih SMA ke Semeru ya mencari kendaraan di Tumpang – Sekarang sewa jip untuk seluruh perjalanan.] Tak lama kemudian nama-nama familiar keluar. Ya .. Ngadas dan Gubugklakah pun segera dilalui .. [Dulu sudah harus jalan kaki dari sini] ..

Jalanan menanjak terjal dengan pohon-pohon pinus disisi, juga aneka warna-warni bunga. Memang menawan sekali perjalanan ini. Berlangsung terus sampai memasuki gerbang Taman Nasional. Oh iya kami sempat beristirahat sebentar, minum kopi dan makan tape goreng yang lezat sekali. Juga mencoba “badeg”, minuman lokal fermentasi ketan hitam.

Setelah melalui gerbang Taman Nasional jalanan makin terjal dan kondisinya lumayan untuk mengguncang penumpang. Memang pengemudi sangatlah berperan penting disini. Dingin dan penuh jurang terjal, tapi juga hijau, itulah perjalanan menuju Ranu Pane desa terakhir sebelum mendaki menuju Semeru.

Disini perjalanan kami dengan jip berakhir dimuka kantor pengelola Taman Nasional di desa Ranu Pane ..

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Standar

5 respons untuk ‘Menuju Kaki Semeru .. Kisah Pertama Hari Kedua

  1. Ping-balik: Si Untung Dari Ngadas – Catatan Kelima Hari Keempat | Makan Lagi - Lagi Makan

Mari berkomentar